Bagi yang mengakui bahwa Yesus hanya manusia, bukan Allah..tolong jelaskan pertanyaan dibawah ini ?
Silahkan dijawab...
Mengapa manusia bisa mengutus nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli taurat? (Mat 23:34)
Mengapa manusia punya kuasa untuk merevisi perintah Allah yang terdahulu? (Mat 5:21-48)
Mengapa manusia bisa dengan lancang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari yang dikuduskan Allah sendiri? (Mrk 2:28 bdk. Kel 31:12-17)
Mengapa manusia bisa memuji orang yang beriman kepada diriNya sendiri dan malahan menyalahkan Israel yang meskipun mengimani Allah tapi tidak mengimaniNya? (Mat 8:5-10)
Mengapa manusia punya kekuasaan untuk menghadiahi dan memuji orang yang beriman kepada diriNya [bukan kepada Allah]? (Mat 8:13)
Mengapa manusia bisa menuntut orang untuk mengikutinya bahkan mati demi diriNya (bukan demi Allah) dan menghadiahi orang yang memenuhi tuntutan itu? (Luk 9:23-26)
Mengapa manusia bisa menuntut cinta kepada diriNya (bukan kepada Allah) diatas cinta kepada orang tua, anak? (Mat 10:37-38)
Mengapa manusia bisa mengatakan bahwa orang yang kehilangan nyawa bagi dirinya malahan akan mendapatkan nyawa itu? (Mat 10:39)
Mengapa ada manusia yang diam saja ketika disembah dengan rebah telungkup [ie. proskynesis] padahal manusia lain dan malaikat menolak disembah demikian (Kis 10:26; Why 28-9)? (Luk 5:12)
Mengapa manusia bisa punya kapasitas untuk memiliki semua kuasa di Bumi dan Surga? (Mat 28:18)
Mengapa manusia bisa memberikan otoritas kepada manusia lain atas Roh jahat? (Mat 10:1)
Mengapa manusia bisa dengan lancang mengklaim akan menghakimi dunia padahal hak untuk menghakimi dunia ada pada Allah seorang? (Mat 16:27; Yoh 5:22,27; Why 22:12 bdk. Mzm 50:46; 96:10,13)
Mengapa ada manusia yang datang dari Surga? (Yoh 3:13; 6:38,51)
Mengapa ada manusia yang mengklaim sudah ada ribuan tahun sebelum dia lahir? (Yoh 8:58)
Mengapa ada manusia yang memberi hidup bagi yang lain sekehendak hatinya? (Yoh 5:21)
Mengapa ada manusia yang menuntut penghormatan yang sama dengan penghormatan kepada Allah, sampai-sampai tidak menghormatinya berarti sama saja tidak menghormati Allah? (Yoh 5:23)
Mengapa ada manusia yang mengklaim bahwa dirinya adalah sang jalan, sang kebenaran dan sang kehidupan? (Yoh 14:6)
Mengapa ada manusia yang menuntut kepercayaan kepada dirinya sebesar kepercayaan kepada Allah sendiri? (Yoh 14:1)
Mohon bimbingannya...
9 menit lalu - 4 hari tersisa untuk menjawab.
JAWABAN dari superyoss
Konsep dasar iman Kristen, bahwa Yesus Kristus, bukan hanya sebagai MANUSIA biasa, tetapi juga menyandang kekuasaan sebagai :Raja, Hamba, Anak Manusia dan Anak Allah.
Dalam membaca satu ayat, tidak boleh hanya SATU AYAT saja, karena setiap ayat ada hubungan / relasi dengan ayat2 lainnya.
Jika pertanyaan ini dibatasi YESUS sebagai manusia, maka TIDAK AKAN MENEMUKAN JAWABAN tepat, sebab dalam posisi berbicara sesuatu, YESUS berposisi sebagai salah satu dari 4 kriteria tadi di atas.
Contoh : Presiden SBY, sebagai seorang Presiden (raja), dia juga mengemban tugas pelaksana amanat rakyat Indonesia (hamba), dia juga memiliki orang tua jasmani / fisik (anak), tapi tak lepas dari kebutuhannya sebagai manusia biasa : makan, minum, tidur dst (manusia). Jika presiden SBY berkata “Hari ini aku lapar” maka itu bukan posisinya sebagai raja (presiden), tetapi sebagai manusia biasa. Demikian seterusnya.
Mengapa manusia bisa mengutus nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli taurat? (Mat 23:34)
Posisi Yesus sebagai ‘Anak Allah’, berkuasa memerintah nabi2, orang2 bijaksana dst.
Mengapa manusia punya kuasa untuk merevisi perintah Allah yang terdahulu? (Mat 5:21-48)
Perintah ini tidak DIREVISI, tapi lebih dipertegas maknanya, lebih dijelaskan sesuai kondisi waktu itu. Contoh, perintah ‘jaman dulu’ JANGAN BERZINAH. Tapi dengan kondisi ‘jaman sekarang’ perintah itu tidak terbatas BERZINAH JASMANI (hubungan sex secara fisik) namun jika AWALnya sudah dilakukan : melihat foto cewek cakep trus terangsang, kemudian punya KEINGINAN berhubungan sex dengan dia, maka itu sudah DIKATEGORIkan BERZINAH.
Mengapa manusia bisa dengan lancang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari yang dikuduskan Allah sendiri? (Mrk 2:28 bdk. Kel 31:12-17)
Yesus menggunakan otoritas sebagai ‘Anak Allah’. Tidak ada kata-kata ‘lancang’ dalam hal ini. ‘Anak Manusia’ menunjuk pada pribadi Yesus, dan juga memiliki kuasa / berkuasa atas hari Sabat. Harus dipahami bahwa Yesus mengatakan : “Aku dan Bapa adalah SATU”. (Baca Yohanes 10:30). Apa yang dilakukan BAPA, juga dilakukan ANAK. Apa yang tidak dilakukan BAPA, ANAK tidak melakukannya.
Mengapa manusia bisa memuji orang yang beriman kepada diriNya sendiri dan malahan menyalahkan Israel yang meskipun mengimani Allah tapi tidak mengimaniNya? (Mat 8:5-10)
Bangsa Israel menantikan Mesias (Juru Selamat) yang dinubuatkan oleh nabi2. Sewaktu Yesus datang dan banyak perbuatan-Nya menyatakan bahwa Dia adalah Mesias, banyak orang Yahudi / Israel yang tidak mempercayai-Nya karena tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan mereka. Orang Israel berpandangan secara jasmani (Yesus akan mendirikan Kerajaan-Nya di bumi, sebagai Raja Orang Israel), tapi faktanya Yesus banyak berbicara hal rohani (“Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini.. – baca Yohanes 18:36). Ini yang menyebabkan Yesus memuji orang yang lebih percaya pada Yesus (waktu itu) daripada yang mengaku percaya pada ALLAH (Tuhan Pencipta alam) tapi tidak seusai dengan praktek hidupnya – kepercayaannya.
Mungkin ada persamaan dengan kasus si bocah sakti Ponari? Orang-orang yang datang, minta pertolongan pada dia (Ponari) tapi bukan berharap / ber-iman pada KUASA TUHAN PENCIPTA ALAM! Sampe2 air bekas mandi Ponaripun digunakan untuk ‘menyembuhkan’ orang sakit!!! Luar biasa, kuasa ALLAH dihancurkan oleh seorang anak kecil . . .
Mengapa manusia punya kekuasaan untuk menghadiahi dan memuji orang yang beriman kepada diriNya [bukan kepada Allah]? (Mat 8:13)
Yesus tidak menghadiahi orang itu, tetapi dengan melihat (dan mempertimbangkan) iman / kepercayaan bapak tersebut, maka Yesus memberikan kesembuhan pada anaknya. Apakah ini bisa disebut hadiah? Itu adalah bentuk belas kasihan Tuhan atas perjuangan orang tua anak itu.
Mengapa manusia bisa menuntut orang untuk mengikutinya bahkan mati demi diriNya (bukan demi Allah) dan menghadiahi orang yang memenuhi tuntutan itu? (Luk 9:23-26)
Yesus tidak pernah MEMAKSA seorangpun untuk mengikuti-Nya (atau bahkan MATI BAGI DIA). Sebab, semua berdasarkan kerelaan masing-masing orang. Maka, Tuhan Yesus mengatakan dengan kata-kata “... barangsiapa . . . “. Bukan dengan kata-kata misalnya seperti ini : “KALO KAMU GAK IKUT AKU, KAMU KAFIR, KAMU MASUK NERAKA, DISIKSA SAMPE MATI , MAMPUS LUUUUU… “ gitu. Tidak, Yesus selalu katakan : “siapa yang mau . . . “ tidak ada paksaan. Tapi, siapa yang mau MATI BAGI YESUS, maka Dia sebagai wujud pribadi Anak Allah, mendapat wewenang untuk berkata seperti itu.
Mengapa manusia bisa menuntut cinta kepada diriNya (bukan kepada Allah) diatas cinta kepada orang tua, anak? (Mat 10:37-38)
Sekali lagi, Yesus menggunakan otoritas-Nya sebagai ‘Anak Allah’, dengan kekuasaan yang diberikan Allah kepada-Nya. Dia dan Bapa adalah ‘satu’.
Mengapa manusia bisa mengatakan bahwa orang yang kehilangan nyawa bagi dirinya malahan akan mendapatkan nyawa itu? (Mat 10:39)
Yesus = Anak Allah.
Mengapa ada manusia yang diam saja ketika disembah dengan rebah telungkup [ie. proskynesis] padahal manusia lain dan malaikat menolak disembah demikian (Kis 10:26; Why 28-9)? (Luk 5:12)
Yesus = Anak Allah.
Mengapa manusia bisa punya kapasitas untuk memiliki semua kuasa di Bumi dan Surga? (Mat 28:18)
Yesus = Anak Allah.
Mengapa manusia bisa memberikan otoritas kepada manusia lain atas Roh jahat? (Mat 10:1)
Yesus = Anak Allah.
Mengapa manusia bisa dengan lancang mengklaim akan menghakimi dunia padahal hak untuk menghakimi dunia ada pada Allah seorang? (Mat 16:27; Yoh 5:22,27; Why 22:12 bdk. Mzm 50:46; 96:10,13)
Tidak lancang. Yesus = Anak Allah.
Mengapa ada manusia yang datang dari Surga? (Yoh 3:13; 6:38,51)
Konsep dasar iman Kristen = Yesus diutus datang ke bumi, dalam wujud ‘manusia’, untuk melakukan tugas penebusan dosa, dengan mengorbankan diri-Nya (fisik manusia) di atas kayu salib. Dengan percaya kepada-Nya, maka manusia diselamatkan dari dosa, lewat pengampunan dosa (yang diakui). Karena Yesus adalah Pribadi Allah, maka Dia berani menyatakan bahwa Dia ‘datang dari Surga’.
Mengapa ada manusia yang mengklaim sudah ada ribuan tahun sebelum dia lahir? (Yoh 8:58)
Yesus adalah Pribadi Anak Allah, sama dengan Allah, so Dia sudah ada sejak awal bahkan sebelum dunia diciptakan.
Mengapa ada manusia yang memberi hidup bagi yang lain sekehendak hatinya? (Yoh 5:21)
Manusia ini punya wewenang sebagai ‘Anak Allah’.
Mengapa ada manusia yang menuntut penghormatan yang sama dengan penghormatan kepada Allah, sampai-sampai tidak menghormatinya berarti sama saja tidak menghormati Allah? (Yoh 5:23)
Yesus = Anak Allah = Bapa = Allah sendiri.
Mengapa ada manusia yang mengklaim bahwa dirinya adalah sang jalan, sang kebenaran dan sang kehidupan? (Yoh 14:6)
Itulah fakta, tanpa melalui Yesus, tidak ada seorangpun bisa mencapai / bertemu dengan ALLAH (ada banyak / ratusan agama di dunia ini).
Mengapa ada manusia yang menuntut kepercayaan kepada dirinya sebesar kepercayaan kepada Allah sendiri? (Yoh 14:1)
Manusia itu adalah Yesus, Anak Allah = Pribadi Allah sendiri.
Semua jawaban hanya bisa diterima / diamini oleh IMAN / Kepercayaan kita. Perlu pembelajaran, pengalaman pribadi, waktu berbulan-bulan / bertahun-tahun untuk belajar. Jika hanya MEMBACA TEKS-TEKS SAJA, maka itu mematikan : “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.” 2 Korintus 3:6.
Saya akan mengambil contoh sederhana, dalam hidup saya. Saya memiliki orang tua bernama GUNAWAN dan SUNARTI. Mereka sudah meninggal dunia, papa saya GUNAWAN meninggal saat saya umur 13 th, mama meninggal saat saya umur 20 th.
Jika, seseorang datang dan membawa ‘BUKTI-BUKTI’ bahwa GUNAWAN dan SUNARTI bukan orang tua kandung saya, kemudian menunjuk 2 orang tua lagi dan menyatakan bahwa mereka adalah ‘ORANG TUA SAYA SEBENAR’nya, saya tidak percaya.
Mengapa? Sebab dalam hati saya, dalam otak saya, dalam keyakinan saya, GUNAWAN DAN SUNARTILAH ORANG TUA saya, bukan yang lain. Terserah, orang mau bilang apapun, saya sudah ‘bergaul dengan mereka’ selama hidup saya, sejak kecil hingga sekarang ini saya umur 41 tahun.
Yesus? Saya kenal dia sejak kelas 2 SD. Bertahun-tahun saya belajar tentang Dia. Banyak pengalaman pribadi yang saya alami dan semakin memantapkan bahwa YESUS adalah TUHAN. Orang lain mengatakan Yesus hanya seorang tokoh, seorang nabi, seorang guru besar, manusia biasa, orang berdosa…. Apapun istilah mereka, bagi saya YESUS TETAP TUHAN dan bahkan, seorang JURU SELAMAT yang kepada-Nya saya berdoa, mohon ampun, dst.
Ratusan AGAMA BARU DI INTERNET, masing2 punya ‘Tuhan’, ‘Guru’, ‘Nabi’, ‘Rosul’ atau apapun namanya… apapun nama TUHAN MEREKA… no problem for me… bagiku, Cuma satu : YESUS orang Nazaret, yang lahir di Betlehem, yang mati disalib di Golgota, dan pada hari ke 3 Dia bangkit, 40 hari kemudian naik ke Surga, dan berjanji kelak (walaupun saya udah mati) akan menyambut saya di Surga.
Semoga membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar